Di depan mereka
kau memperlakukanku seperti kuda yang kau pakai untuk jalan-jalan
sebatas alat transportasi tradisional yang selalu dilupakan dan tak pernah dianggap
kuantar kau ketempat yang kau mau
sekian jauh
namun tak ada air darimu untuk kuminum
sesekali kau melihat masa lalu
memanggil nama cintamu yang palsu itu
atau orang yang dulu menyakitimu
kau tersenyum padanya
tersirat dari caramu menatapnya
ada kerinduan yang dalam
yah
kau merindukan rambut panjang dan ukuran penisnya yang dulu pernah memasuki mulutmu
juga aroma spermanya yang dulu pernah tertumpah diatas perut atau mungkin kau telan
bahasa tubuhmu mengatakan kau merindukan bibirnya yang pernah membuat puting payudaramu tegang
dan dari belakang
aku hanya bisa menelan ludah sambil menahan sakit
lantas kuputuskan semua tali yang mengikatku
aku berhenti
tak mau lagi jadi kuda
No comments:
Post a Comment