seperti apa rasanya berdua dirimba ?
seperti aku berdiri didepanmu
kau menatapku sangat dalam
sedalam kawah gunung yang ingin kita lihat
hari ini aku diatas awan pikiranku
besok dikolong selokan kota keluargaku
apakah akan terus begitu ?
seolah-olah waktu terus menyerangku
menghantui batinku
kita merayakan kelahiran seolah-olah sesuatu yang baru datang melawat manusia
kebohongan semata
tidakkah kau sadar pembodohan merajalela ?
tapi aku tak peduli semua itu
aku hanya ingin roh kita menyatu
biar saja tubuh membisu
jangan aku
jangan kamu
jangan kita
seperti apa rasanya berdua dirimba ?
seperti kau memelukku dari belakang dan menarik jiwaku keluar
kita menggeliat dalam tenda kecil ditengah hutan pada pukul 04:00 subuh
aku telanjang
kau meregang
temani aku disini
gantikan pinus kering yang patron dan matahari pagi yang menyebalkan ini
aku muak dengan mereka
bagiku alam hanya bisa menghilangkan penat
tapi tak bisa memelukku erat
seerat kedua tangan kecilmu dimasa lalu
hangat
dekap
mesra mengalir melewati nadi kita
darah membeku sesaat dan berubah menjadi tsunami saat kita menjadi agresif
liar
tak terkontrol
aku ingin menenggelamkan matahari dan menerbitkan bulan untukmu
aku ingin membunuh pagi dan membangkitkan malam untukmu
hanya untukmu
seperti apa rasanya berdua dirimba ?
seperti kau meninggalkan kasur kapitalis dan berbaring telanjang diatas alang-alang
menggenggam pikiranku
lalu melepaskannya lagi saat aku terlelap