Friday, December 22, 2017

apa yang paling berharga di dunia ini ?

cinta ?
atau keluarga ?
tidak kedua-duanya

bagiku kompleksitas hidup memberiku tafsiran yang abu-abu
tuhanku tanda tanya sekali

aku bertemu seorang gadis dan bercengkrama dengan mahasiswa gorontalo
menyenangkan

party tembakau sintetik sampai lantai berubah menjadi aliran sungai atau menghisapnya diatas kapal saat senja

atau memeluk seorang sahabat dipelabuhan sesaat sebelum kapal itu berangkat meninggalkanku dengan rasa persahabatan yang sangat dalam

aku punya banyak teman, keluarga dan cinta
tapi ku buang semua itu
semuanya tak berharga
semua itu palsu dan hanya membuatku terikat represif dalam sistem timbal balik

apa untungnya punya keluarga yang hanya bisa membanding-bandingkan ini itu, itu ini
apa gunanya teman kalau hanya mencari disaat perlunya saja

ku buang saja mereka semua ditempat sampah yang paling busuk didunia ini, masa lalu

dan kini aku menemukan pengganti mereka semua
6 orang teman terakhir didunia ini
jika nantinya bertambah, terserah mereka saja mau menambahkan diri mereka didalam hati yang berdebu ini

aku tak suka berkeluarga
aku lebih suka bersaudara

karena dalam keluarga belum tentu kita bersaudara
tapi dalam persaudaraan pasti kita adalah keluarga
persetan dengan golongan darah yang sama
aku tak butuh keterangan medis yang "bullshit" itu

keluarga bukan tentang kesamaan golongan darah bung!

aku tak punya cita-cita
aku hanya punya mimpi
bagiku mimpi lebih pantas diwujudkan dari pada cita-cita

mimpiku sederhana
membeli rumah dengan uang tabungan
tinggal dipedesaan yang sejuk dengan parkiran vespa berlantai rumput hijau dihalaman depan
jauh dari kota
jauh dari keluarga yang palsu
mendengarkan musik dan punya banyak waktu baca beberapa buku yang kutulis atau novel-novel yang bisa membunuh sepi ditemani secangkir teh atau kopi dan duduk bersandar dikursi goyang dari balik jendela yang menghadap keluar
bebas untuk bermain layaknya balita dimusim hujan
dan merdeka pergi kemana saja

aku ingin hidupku didedikasikan untuk anak yatim, fakir miskin dan warga terpencil yang hanya tau menunggu matahari terbenam
aku ingin nafasku ini tidak siia-sia sampai waktunya dicabut atau diberikan pada orang lain

mimpi besarku yaitu punya banyak sekali waktu untuk bercanda dengan tuhan dan apapun yang perlu untuk dicandakan

dalu aku adalah seorang yang paling menyedihkan karena menjadikan kebohongan sebagai juru selamat atas hidupku
tapi kini aku bebas
bebas dengan caraku sendiri

dan untuk tuhanku yang begitu tanda tanya
aku berterima kasih karena kau teah mengijinkan pengalaman memutuskan tali-temali yang mengikatku
kini aku bebas
legah
seutuhnya menjadi manusia.


No comments:

Post a Comment

Beberapa ilmu dipelajari beberapa di Cari dan beberapa ditemukan dijalanan Sabar Bersyukur merasa cukup dan jangan terlalu banyak mengeluh h...